Selasa, 1 Februari 2011

sajak marhaen marah


 sayunya hatiku membaca puisimu,
kemarahan ini menjadi dendam...

Buah ranum pada tangkai;
bahasa gugur dari hati, sekali janji, sekali nafi; 
sekali pancang, sekali pincang,
iktibar apakah semua ini? 
Lalu pemimpin angkuh berkata …Aku apa peduli, kalaupun Shakespear turun ke bumi! 
Jangan berikan undi, pada mereka yang menghina bahasa sendiri.
Jangan diundi pemimpin yang …
bertelinga satu, berlidah dua. 


– Datuk A. Samad Said

0 comments:

ShareThis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
design by suckmylolly.com